Jakarta, 17 Juli 2018, Pemerintah Kabupaten Madiun masuk dalam kategori Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi. Penghargaan atas prestasi yang diraih bersamaan dalam peringatan hari jadi Kabupaten Madiun yang ke 450.

Pada kesempatan ini Wakil Bupati Madiun melaksanakan presentasi dan wawancara dalam kompetisi Pelayanan Publik tersebut. Sehingga nantinya akan tersaring pada Top 40 Inovasi Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi.

Inovasi ini gagasan kerjasama Puskesmas Klegenserut Kec. Jiwan dengan Sekolah Dasar Min 01 Kabupaten Madiun kelas 4 ,5 dan 6. Dengan tema Simpatik Anak Cerdik (Siswa Pemantau Jentik dengan Anak Cerdik), siswa melakukan pemantauan terhadap sarang jentik nyamuk di sekitar lingkungan rumahnya dan tetangga. Setiap siswa ditugasi memantau 6 rumah dilakukan hari jumat pada setiap minggunya setelah pulang sekolah.

Dengan pemantauan ini, siswa membawa buku kegiatan pantau jentik, yang apabila mereka menemukan jentik/sarang jentik mereka tulis di buku tersebut serta memberikan sosialisi sederhana tentang Kesehatan kepada warga yang rumah/lingkungan terdapat sarang jentik. Dan hasil pemantauan tersebut dilaporkan kepada guru mereka. Guru yang mendapat laporan dari siswa menemukan yang jentik/sarang jentik menghubungi puskesmas untuk melakukan pamantauan lebih lanjut dan sosialisasi kesehatan ke rumah warga tersebut.

Wakil Bupati mengatakan, bahwa di Kabupaten Madiun pada tahun 2017 terdabat 529 kasus DBD dan 5 di antaranya meninggal. Sehingga dengan adanya kegiatan positif ini diharapkan kasus DBD di Kabupaten madiun akan berkurang dan Angka Bebas Jentik di setiap rumah meningkat.

Dalam mengurangi kasus DBD itu tidak selalu rutin melakukan fogging melalui rumah ke rumah atau lingkungan yang terdapat sarang nyamuk. Akan tetapi yang paling utamanya dengan melakukan kebersihan lingkungan sekitar. Kegiatan ini juga mengubah paradigma berfikir masyarakat yang mengandalkan fogging. Serta juga mengajak siswa Sekolah Dasar untuk melakukan pemantauan kebersihan lingkungannya. Juga mengajak mereka belajar tentang pentingnya kebersihan serta belajar sosialisasi dan komunikasi dengan orang lain. Terangnya.

Kegiatan ini akan dikembangkan ke setiap Kecamatan, puskesmas dan sekolah-sekolah. Yang merupakan kerjasama baik antara dunia kesehatan dan pendidikan. Harapannya masyarakat dan anak didik kita mengerti pentingnya kebersihan lingkung untuk menjaga kesehatan sejak dini.